Selasa, 11 Agustus 2020

A Whole New Mind


Buku ini ditulis oleh Daniel H. Pink seorang penulis dari Amerika yang sudah menulis 6 buku dan empat diantaranya adalah buku dengan penggemar terbanyak. A Whole New Mind di terbitkan pada tahun 2005 kemudian dialih bahasa indonesiakan pada tahun 2007. Buku ini dialih bahasakan oleh Rusli dan di terbitkan oleh penerbit tHINK Jogjakarta. Terdapat dua bagian dalam buku ini dimana bagian satu adalah era konseptual dan bagian dua dalah enam kecerdasan. Era saat ini adalah era Informasi yang mengedepankan kelogisan, linear mirip seperti komputer. Buku ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin bertahan hidup dan berkembang yang sedang muncul ini. Orang-orang yang gelisah dengan karirnya dan tidak puas dengan kehidupannya, para pengusaha dan pimpinan bisnis yang berkeinginan besar melewati gelombang berikutnya, para orang tua yang ingin melengkapi anak-anaknya demi masa depan mereka serta sejumlah orang yang memiliki kecerdikan emosional dan kreatifitas yang kemampuan-kemampuan khususnya seringkali dianggap remeh dan dilupakan oleh era saat ini. 

Dalam buku ini, disuguhkan enam kecerdasan penting yang disebut the six sense oleh Daniel. Enam kecerdasan ini, merupakan dasar ketergantungan bagi setiap kesuksesan profesi dan kepuasan pribadi. Desain, cerita, simponi, empati, permainan, makna. Yang sebenarnya adalah kemampuan – kemampuan manusia secara alamiah. Saat ini, kita sedang memasuki era baru dimana era yang membutuhkan pemikiran yang berbeda dan satu cara hidup yang baru, dengan suatu hal yang sangat menghargai kecerdasn-kecerdasan yang disebut dengan high concept (konsep luhur) dan high touch (sentuhan tingkat tinggi). High concept mencakup kapasitas untuk mendeteksi pola-pola dan peluang-peluang, menciptakan keindahan artistic dan emosional, menyusun narasi yang memuaskan, dan menggabungkan gagasan-gagasan yang tampak tidak berhubungan ke dalam sesuatu yang baru. Sedangkan high touch meliputi kemampuan untuk bersikap empati terhadap yang lain, memahami seluk beluk interaksi manusia, menemukan kesenangan dalam diri seseorang dan memasukkannya kepada yang lainnya, dan melewati keseharian dalam mencari tujuan dan makna.

Otak manusia terbagi menjadi dua belahan yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Belahan otak sebelah kiri adalah berurutan, logis, dan analitis. Sedangkan belahan otak sebelah kanan adalah non-linear, intuitif dan holistik. Kemampuan-kemampuan otak kiri yang memperkuat era informasi yang sangat penting namun tidak memadai. Dan kemampuan-kemampuan yang pernah diremehkan oleh orang-orang ada dalam kapasitas otak kanan seperti halnya kreatif, empati, bahagia dan bermakna yang nantinya akan menentukan siapakah orang yang dapat berkembang dan siapakah yang nantinya akan menggelepar.

Bagian pertama yaitu era konseptual dengan memaparkan gagasan umum yang inspiratif dengan memberikan gambaran umum tentang perbedaan-perbedaan penting antara belahan otak kiri dan kanan. Otak tersusun dari 100 milyar sel, yang masing-masing sel tersebut menghubungkan dan berkomunikasi sampai dengan 10.000 kolega-koleganya. Secara bersama-sama sel-sel tersebut membentuk jaringan yang luas dan menuntun bagaimana kita berbicara, makan, bernapas dan bergerak. Namun karena kompleksitas otak, topografinya menjadi sederhana dan simetris. Para ilmuwan telah membagi otak ke dalam dua wilayah dan kedua wilayah tersebut benar-benar sangat berbeda dalam kinerjanya. Sisi kiri adalah bagian atau belahan yang paling penting sekali dan belahan yang membuat kita menjadi manusia. Sedangkan sisi kanan adalah  atau bersifat tambahan yaitu tahap perkembangan yang lebih awal. Belahan bagian kiri itu rasional, analitis dan logis. Belahan otak kanan lebih bersifat diam, tidak linear, dan nauriah (organ tubuh yang dirancang untuk proses pengembangan.

Melalui penelitian yang panjang,dapat disimpulkan kepada empat garis besar diantaranya adalah:

Belahan otak sebelah kiri mengontrol bagian tubuh sebelah kanan; belahan otak sebelah kanan mengontrol bagian tubuh sebelah kiri.

Belahan otak sebelah kiri bersifat berurutan; belahan otak kanan bersifat simultan.

Belahan otak sebelah kiri mengkhususkan pada teks; belahan otak sebelah kanan pada konteks.

Belahan otak sebelah kiri menganalisa rincian-rincian; belahan otak sebelah kanan mensintesiskan keseluruhan prespektif tentang sesuatu.


Bagian selanjutnya adalah enam kecerdasan yang harus dimiliki pada era konseptual. Pada era konseptual, kita perlu melengkapi penalaran yang diarahkan otak kiri dengan menguasai enam kecerdasan penting yang diarahkan oleh otak kanan. Secara bersama-sama, enam kecerdasan high concept, high touch ini dapat membantu mengembangkan sebuah pikiran yang benar-benar baru yang dituntut oleh era baru ini. Enam kecerdasan itu diantaranya:

Tidak hanya fungsi tetapi juga DESAIN.

Tidak hanya argument namun juga CERITA.

Tidak hanya fokus tetapi juga SIMPONI.

Tidak hanya logika tetapi juga EMPATI.

Tidak hanya keseriusan namun juga PERMAINAN.

Tidak hanya akumulasi tetapi juga MAKNA.


Desain. Cerita. Simponi. Empati. Permainan. Makna. Merupakan enam kecerdasan yang akan membimbing kehidupan kita dan membentuk dunia kita. Ke enam kecerdasan tersebut adalah atributatribut manusia. Atribut-atribut ini dapat dilakukan di luar dari motivasi. Namun ke enam kecerdasan ini ada dalam diri kita sendiri yang harus di asah untuk menghadapi era sekarang.


Oleh: Vika Rachmania Hidayah

Sumber gambar: mizanstore.com


Pendidikan Indonesia dalam Penguatan Nilai-Nilai Pancasila

Pendidikan telah menjadi bagian hidup dari setiap orang yang memiliki kedudukan penting. Dalam hal ini mengacu pada kepentingan bagaimana m...