Minggu, 12 Januari 2020

Peninggalan Candi Sanggrahan

Candi Sanggrahan
Dokumentasi Pribadi pada 7 Januari 2020 
Dokumentasi Pribadi pada 7 Januari 2020

Candi Sanggrahan merupakan tempat ke 4 pengembaraanku di Tulungagung. Nah jadituh, Candi Sanggarahan berada di dusun Sanggrahan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungaggung. Candi ini berbahan batu andesit dan biasa dikenal juga dengan nama candi Cungkup. Candi ini menghadap kearah barat. Candi ini sangat apik dan menarik mataku untuk mengelilinginya. Bagian bawah candi terdapat relief aneka hewan seperti singa dan serigala. Namun pada bagaian atas candi tidak terdapat relief sama sekali. 

Dalam papan keterangan Candi Sanggrahan dipaparkan bahwa secara umum kompleks Candi Sanggrahan berdiri atas sebuah bangunan induk dan dua buah sisi bangunan perwara. Bangunan induk menggunakan batuan andesit dengan isian bata. Bangunan candi ini terdiri atas empat tingkat yang masing-masing berdenah bujursangkar. Bangunan Candi Sanggrahan berada pada teras/undakan setinggi kurang lebih 2 meter. Menurut beberapa sumber, dahulu terdapat lima buah arca Budha yang masing-masing memiliki posisi mudra yang berbeda. Letak arca tersebut di timur bangunan induk. Namun, demi keamanan arca tersebut maka dipindahlah arca itu ke museum Wajakensis Tulungaggung.

Berdasarkan temuan arcanya yang bersifat Budha dan relief yang bersifat Hindu, diduga Candi Sanggrahan merupakan candi yang bernafaskan Siwa-Budha loh... Sinkretisme Siwa-Budha di Jawa mulai berkembang pada masa Singhasari hingga masa Majapahit. Menurut N.J. Krom (1923) dalam tulisannya, disebutkan bahwa Candi Sanggrahan untuk pertama kali dilaporkan oleh J. Knebel (1908) terutama mengenai penemuan arca Dyani Budha. Candi Sanggrahan kini tampak rapi dan tertata karena telah selesai dipugar sejak 2015 hingga 2016. Selain itu juga ditambahi beberapa batu untuk melengkapi struktur candi agar dapat terlihat apik. Wah, pantas saja saat aku berkunjung bangunannya sudah apik dan halaman sekitar candi sudah terawat dengan baik. Meskipun saat memaski wilayah candinya, terlihat gapura yang berbahan batu merah dengan kondisi buruk tetapi tidak mempengaruhi keelokan bentuk Candi Sanggrahan ini.

Lantas yang menjadi pertanyaannya adalah dulu tuh Candi Sanggrahan ini dibangun untuk apasih? Pasti kan segala sesuatu ada terdapat alasan yang kuat kan? Jadi menurut para ahli sejarah, Candi sanggrahan dibangun sebagai tempat peristirahatan rombongan pembawa abu pendeta wanita Budha Kerajaan Majapahit bernama Gayatri yang bergelar Rajapadni. Abu itu nantinya akan dibawa dari kraton Majapahit untuk menjalani upacara pendarmaan di Candi Boyolangun. Candi Sanggrahan dibangun pada jaman Majapahit masa Raja Hayam Wuruk (1359 – 1389 M).

Bagi kalian yang gemar travelling sambil belajar, tempat ini cocok sekali untuk disambangi. Lokasinya sangat strategis karena terletak di samping jalan utama Desa. Tempat ini juga sangat apik sebagai background fotomu hehe..

Ditulis Oleh: Vika Rachmania Hidayah

Referensi
Sendyawati E., dkk. 2013. Candi Indonesia: Seri Jawa. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Direktorat Jendral Kebudayaan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Indonesia dalam Penguatan Nilai-Nilai Pancasila

Pendidikan telah menjadi bagian hidup dari setiap orang yang memiliki kedudukan penting. Dalam hal ini mengacu pada kepentingan bagaimana m...