Senin, 27 Januari 2020

Menjadi Guru, Sahabat dan Orangtua

Guru adalah sosok yang mengajarkan banyak hal kepada kita. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keberadaan guru sangatlah mempengaruhi diri kita selama bersekolah. Guru yang menyenangkan sangatlah didambakan oleh semua siswa. Sehingga dalam pembelajaran, siswa dapat menerima materi yang diajarkan dengan baik dan dengan kondisi psikologi yang baik pula. Guru harus dapat memposisikan diri menjadi tiga posisi penting dalam kegiatan belajar anak diantaranya adalah sebagai guru, sebagai sahabat dan sebagai orangtua.

Berdasarkan psikososial menurut Heru Kurniwan (2017) ketiga hal tersebut menjadi syarat utama untuk menjadi guru. Syarat tersebut antara lain sebagai berikut:

(1) Dalam proses tumbuh kembangnya, secara psikososial, anak membutuhkan tiga sosok penting yang membantu proses tumbuh kembangnya, yaitu orangtua dalam kehidupan keluarga, sahabat atau teman dalam kehidupan pertemanan dan guru dalam kehidupan di sekolahnya.

(2) Dalam kehidupan sehari-harinya, anak-anak juga akan belajar pada tiga ruang sosial utama, yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan teman. Di ketiga ruang sosial ini, anak-anak sangat membutuhkan dampingan orangtua, guru dan teman-temannya.

(3) Dalam kehidupan budayanya, anak-anak akan selal belajar pola kehidupan budaya dari ketiga ruang sosial itu, yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan pertemanan sebagai ruang budaya untuk proses internalisasi nilai, budaya, dan pola-pola perilaku anak.

Dokumentasi Pribadi

Ketika guru memposisikan diri sebagai guru, maka guru harus mampu melaksanakan tugasnya dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah dengan kreatif. Guru bisa membuat perencanaan-perencanaan dan persiapan pembelajaran yang kreatif. Guru yang dapat melaksanakan kegiatan penilaian pembelajaran dan dapat berhasil serta sukses dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. 

Pembelajaran idealnya adalah pembelajran menyampaikan materi ilmu pengetahuan yang disesuaikan dengan kehidupan anak yang disampaikan secara komunikatif dan menyenangkan sehingga mampu diperankan oleh anak secara partisipatif dan aktif untuk mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan. Dengan dasar ini, maka pembelajaran terkait dengan komunikasi yang intesif antara guru dengan anak yang melibatkan berbagai lingkungan.

Kemudian posisi guru selanjutnya adalah ketika sebagai orangtua. Terdapat istilah yang mengatakan bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak. Artinya adalah, selain di rumah, di sekolah juga anak-anak harus mendapatkan perlakuan yang baik dari gurunya layaknya orangtua terhadap anaknya. Guru harus memberikan kasih sayang dalam mendidik dan membimbing anak-anak dengan baik.

Guru harus bisa dekat dengan anak-anak sehingga anak-anak sangat menyayangi gurunya, layaknya anak-anak menyayangi oragtuanya. Implikasinya, sosok guru sebagai orangtua akan membawa tugas agar dapat mengembangkan pembelajaran berbasis keluarga. Guru harus mampu menciptakan suasana kekeluargaan dalam pembelajaran. Anak-anak diajar dengan suasana penuh kasih sayang dan bimbingan.  Suasana belajar dikelas harus menyenangkan dan penuh dengan keakraban dan kekeluargaan sehingga anak tidak tertekan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru dalam posisi sebagai orangtua akan mendasari pembelajarannya dengan kesadaran kasih sayang layaknya orangtua pada anak-anaknya, sehinggadalam proses pembelajaran akan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Dokumentasi Pribadi

Posisi yang terakhir dalam pembahasan kali ini adalah sosok guru yang memposisikan diri sebagai sahabat.  Selain dapat berperan menjadi guru dan orangtua, guru juga harus dapat berperan menjadi sahabat bagi anak-anak. Sebab, konteks pertemanan dan persahabatan inilah anak-anak akan terbuka dalam mengekspresikan keinginan, hobi, kesenangan, bakat, sampai pada persoalan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, guru harusmengetahuinya sehingga guru bisa berperan aktif dalam mengatasi persoalan yang dihadapi anak atau guru mampu mengembangkan bakat dan minat yang menjadi hobi anak-anak. 

Pendekatan persahabatan, dapat menjalin komunikasi yang baik dan interaksi yang nyaman dalam belajar. Anak-anak nantinya akan lebih antusias jika guru tersebut mempunyai hubungan yang baik dan dekat dengan mereka. Sehingga meraka akan bersungguh-sungguh dalam belajar untuk membuktikan bahwa dirinya adalah sahabat yang baik dan pintar untuk gurunya.

Dengan penjabaran diatas maka dapat kita ketahui bahwa peran guru sangatlah penting untuk tumbuh kembang anak dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaik-baiknya guru adalah guru yang dapat memposisikan dirinya dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, nyaman, komunikatif dan berkarakter.

Artikel ditulis oleh: Vika Rachmania Hidayah
Referensi: Kurniawan,Heru. 2017. Sekolah Kreatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Indonesia dalam Penguatan Nilai-Nilai Pancasila

Pendidikan telah menjadi bagian hidup dari setiap orang yang memiliki kedudukan penting. Dalam hal ini mengacu pada kepentingan bagaimana m...