Minggu, 12 Januari 2020

Tangga Seribu (Wisata Religi)

Padepokan Hyang Agung Gusti Wisnu Petir

Dokumentasi Pribadi Pada 7 Januari 2020

Gapura yang bertuliskan “Padepokan Hyang Agung Gusti Wisnu Petir” menarik mataku dan hasratku ingin melihat dan berkunjung kesana. Tempat ini terletak di Dusun Mojo, Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Gapura ini merupakan pintu masuk menuju tangga seribu. Tangga seribu ini awalnya merupakan jalan masuk menuju makam Eyang Tjokro. Tetapi keberadaan makam tersebut sangat jarang diketahui oleh khalayak. Meskipun banyak yang tidak mengetahui keberadaan makan dari Eyang Tjokro atau Eyang Agung Cokrokusumo (Eyang Wisnu Petir), tempat ini merupakan tempat wisata religi yang sering dikunjungi peziarah. Eyang Wisnu Petir merupakan Mbah Guru Wali Pangeran Benowo, buyut dari Mudndzir + KH. Dimyathi Khaossun, R.M Garendi atau Syekh Zainal Abidin (Sunan Kuning) dan Syaikh Basyaruddin bin Syaikh Abdurrahman. Menurut beberapa sumber, makam ini ditemukan sekitar tahun 1501 M. Berdasarkan hasil penelitian peneliti dari Yogyakarta, menerangkan bahwa Eyang Cokrokusumo adalah salah satu pandherek Pangeran Diponegoro yang diutus untuk menyebarkan ajaran Islam di daerah tersebut. Hal ini di dalasari dengan adanya batu nisan yang dipakai di makam.

Selain digunakan untuk menuju ke makam, pemuda desa wajak yang tergabung di Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) tempat ini diubah menjadi sangat apik dan dapat digunakan sebagai tempat wisata untuk masyarakat khususnya pemuda dan anak-anak. Tempat ini sering digunakan untuk jogging atau hanya sebatas jalan-jalan menikmati alam yang masih asri.  Disamping itu, tangga ini juga dapat digunakan sebagai akses menuju Candi Dadi. Sangat disayangkan, saat aku berkunjung kesana cuaca sedang tidak bersahabat. Sehingga, belum diberi kesempatan untuk berziarah ke Makam Eyang Wisnu Petir ataupun mengunjungi Candi Dadi.

Untuk dapat berkunjung ke tempat ini, cukuplah mudah. Karena tempatnya yang strategis berada di pinggir jalan raya. Gapuranya sangat mencolok dengan bertuliskan aksara jawa dengan arti “Padepokan Hyang Agung Gusti Wisnu Petir” serta dilengkapi dengan ornamen baru batu yang menyerupai bentuk naga. Bentuknya yang unik dan apik sangat menarik untuk digunakan bersua foto bersama teman dan kerabat.

Ditulis Oleh: Vika Rachmania Hidayah

Referensi
Suhananto, Anto, dkk. 1995. Wajak dan Perubahan Serta dan Kebudayaan. Karya Tulis Tidak Diterbitkan. Tulungaggung-jawaTimur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Indonesia dalam Penguatan Nilai-Nilai Pancasila

Pendidikan telah menjadi bagian hidup dari setiap orang yang memiliki kedudukan penting. Dalam hal ini mengacu pada kepentingan bagaimana m...