Minggu, 12 Januari 2020

Peninggalan Candi Boyolangu

Pandarmaan Gayatri
Dokumentasi Pribadi pada 7 Januari 2020

Hallo semuanya….

Terimakasih untuk kamu yang masih setia membaca tulisanku ini hehehe….

Kali ini aku akan membahas tentang Candi Boyolangu. Tempat ini adalah tempat ke 5 yang sempat disambangi saat aku menjelajahi Tulungaggung.

Kesan awal menginjakan kaki ditempat ini adalah suasanya yang sepi dan senyap karena mungkin saat aku berkunjung adalah jam-jam istirahat sehingga suasananya begitu tentrem. Namun didepan candi terdapat rumah besar yang ternyata digunakan untuk tempat konveksi sehingga membuat suasana senyap itu pecah seketika diganti suara mesin konveksi yang sedang bekerja. Ketika ingin memasuki kawasan candi ini, ternyata pagar terkunci menandakan bahwa aku sedang tidak beruntung saat itu. Tapi tak masalah bagiku, karena dari luar sudah dapat diamati situs Candi Boyolangu yang katanya sebagai pendarmaan Gayatri.

Candi Boyolangu ini berada di Dusun Dadapan, Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Menurut beberapa sumber, candi ini ditemukan oleh masyarakat pada tahun 1914 dalam timbunan tanah. Candi Boyolangu ini merupakan kompleks percandian yang terdiri dari tiga bangunan perwara. Masing-masing bangunannya menghadap ke barat. Candi Boyolangu ini saat ditemukan, kondisi arca sudah rusak meskipun masih terlihat baik tetapi bagian kepala dari arca ini sudah hilang. Para ahli mengemukakan bahwa arca ini adalah wanita Budha yang biasa dikenal dengan nama Gayatri. Gayatri merupakan satu dari keempat anak raja kertanegara (Singosari) yang kemudian diwakili Raden Wijaya (Majapahit). Pada masa hidupnya, Gayatri dikenal sebagai pendeta wanita Budha (Bhiksumi) kerajaan Majapahit dengan gelar Rajapadmi.

Ketika diamati dari pintu masuk yang terkunci
(Dokumentasi Pribadi pada 7 Januari 2020)

Candi Boyolangu ini dibangun pada Zaman Majapahit masa pemerintaha Raja Hayam Wuruk (1358 M s.d 1389 M). Bentuk arca ini menggambarkan perwujudan Dhyani Budha Wairocana dengan duduk diatas padmasanan (singgasana) berhias daun teratai. Sikap tangan arca adalah Dharmacakramudra (mengajar). Badan arca dan singgasananya tertata halus dengan gaya Majapahit. Dalam kitab Kesustraan Negarakertagama karangan Mpu Prapanca (masa Majapahit pemerintahan Raja Hayam Wuruk) sudah dijelaskan  bahwa di Boyolangu terdapat bangunan suci (candi) beragama Budha dengan nama Prajnaparamitapuri.

Kemudian apa yang melatar belakangi candi ini dibangun? Anganku mulai liar dan ingin mencari informasi lebih dalam tentang Candi Boyolangu ini. Jadi pada masa Indonesia kuno, candi dikenal sebagai tempat pemujaan, tempat raja/penguasa yang telah meninggal dimanifestasikan sebagai arca perwujudan yang sekaligus dijadikan sarana pemujaan masyarakat pendukungnya. Sehingga dapat diartikan bahwa tempat tersebut selain berfungsi sebagai tempat pemujaan juga sebagai tempat penyimpanan abu jenazah raja/penguasa. Konon katanya Candi Boyolangu merupakan tempat keramat yang di sekar para pembesar Majapahit setiap bulan Badrapada. Nah, dengan demikian sudah digambarkan jelas bahwa Gayatri merupakan sosok yang berpengaruh sehingga sampai akhir hayatnya selalu dikenang dan dihormati oleh para pembesar Majapahit dan pengikut-pengikutnya.

Aku pun mulai berfikir jika demikian benar adanya, berarti Gayatri merupakan sosok peempuan luar biasa kan? Sebelum adanya gerakan kesetaraan gender bahkan gerakan feminism adanya sosok gayatri sudah menggambarkan bahwa perempuan mempunyai kedudukan yang dapat diagungkan jika memang perempuan tersebut mumpuni. Buat apa kita menuntut kesetaraan gender jika kita saja sebagai perempuan tidak mempunyai tekad untuk meningkatkan kualitas diri? Dari sini akupun dapat mengerti bahwa seseorang dapat di “orang” kan ketika dia memang mempunyai peran yang besar dalam masyarakatnya tidak memperdulikan apakah dia laki-laki ataupun perempuan. Kemudian untuk dapat berperan kita harus seperti apa? pastinya selalu mengasah keterampilan, memperbanyak wawasan pengetahuan dan pastinya dari Gayatri akupun belajar bahwa kita harus selalu taat dan bakti pada yang menciptakan kita. Gayatri merupakan pendeta Budha yang sangat religius. Semuanya terlihat berjalan selaras antara jiwa dan ruhanninya. Sehingga pantas saja jika Gayatri merupakan sosok perempuan yang sangat agung dan dihormati.

Meskipun aku kecewa tidak dapat melihat arca Gayatri secara dekat dan detail, setidaknya aku dapat melihat sosoknya yang luar biasa pada kehidupan masa kerajaan Majapahit. Aura Gayatri begitu kental dan kentara menggambarkan bahwa sosok Gayatri sangatlah cantik dan cerdas. Untuk kamu yang penasaran sangat aku sarankan untuk mengunjungi Candi Boyolangu ini. Hehehe

Terimakasih sudah membaca.
Nantikan perjalananku selanjutnya yahhh

Ditulis Oleh: Vika Rachmania Hidayah

Untuk Informasi lebih lengkapnya bisa dibaca di https://tulungagung.go.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Indonesia dalam Penguatan Nilai-Nilai Pancasila

Pendidikan telah menjadi bagian hidup dari setiap orang yang memiliki kedudukan penting. Dalam hal ini mengacu pada kepentingan bagaimana m...