Sebuah kebohongan ketika seseorang mengaku sudah mencapai tahapan makrifat tetapi yang dipikirkan, dibicarakan, ditulis dan dilakukan setiap hari adalah selain yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah.
Begitu juga dengan kebahagiaan, adalah sebuah kebohongan jika seseorang mengaku bahagia tetapi dirinya masih sibuk dengan kehidupan orang lain, sibuk menilai kebahagiaan orang lain bahkan tidak suka dengan kebahagiaan orang lain.
Karena sesungguhnya orang bahagia itu sudah sibuk dengan kebahagiaannya sendiri. Sibuk dalam beraktivitas dan mencari hal-hal yang membahagiakan dirinya. Ibarat dunia mau hancur berantakan sekalipun, dia hanya akan berkata, “Emang gue pikirin..!”
"Emang gue pikirin" dalam konteks ini adalah fokus pada perkembangan diri sendiri tanpa membanding-bandingkan orang lain. Tidak mementingkan komentar miring dari orang-orang sekitarnya.
* MawÄqi’ al-NujÅ«m wa Maį¹Äli’ Ahillati al-AsrÄr wa al-‘UlÅ«m karya Al-Syaikh al-Akbar ibn ‘ArabÄ«
Tidak ada komentar:
Posting Komentar