Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil
melakukan sesuatu.
2. Teori belajar dilihat dari
barbagai sudut pandang ada 3 yaitu:
a) Behaviorisme (behaviorisme)
Teori Behaviorisme merupakan perubahan
tingkah laku karena pemberian stimulus dan respons. Perubahan terjadi melalui
rangsangan (stimulan) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon).
Stimulan tidak lain adalah lingkungan belajar, baik yang internal maupun
eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan tanggapan adalah akibat atau
dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulan. Implementasi pada teori saat ini
bisa dilakukan dengan mempersembahkan latihan soal secara berualang-ulang agar
menjadi kebiasaan.
b) Sosial-Cognitivsm
Teori pembelajaran
yang dapat menciptakan suatu pembelajaran ketika seseorang dapat mengamati dan
dapat meniru perilaku yang didapat dari lingkungan. Teori ini menghubungkan
antara faktor lingkungan, perilaku dan faktor kognitif dalam proses
pembelajarannya, Implementasi dari teori ini saat ini mendorong diskusi
berdasarkan apa yang diajarkan oleh guru lalu menjelaskan materi kembali di
depan kelas dan mengajak siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan.
c) Teori Konstruktivisme
Teori yang membahas bahwa pengetahuan
tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Pemahaman berkembang semakin dalam
dan kuat apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman baru. Siswa perlu
dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan
bergelut dengan ide-ide, yaitu siswa harus mengurai pengetahuan di benak
mereka.Implementasi dari teori ini siswa diberi penjelasan untuk menyelesaikan
berdasarkan pengalaman.
3. Motivasi belajar
(berdasarkan kebutuhan, tujuan, minat
emosi , keterampilan regulasi diri).
a) Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan
Menurut Abraham Maslow motivasi menyebabkan
perilaku yang diarahkan pada tujuan. Melalui motivasi, manusia bisa diarahkan
untuk kebutuhan tertentu. Kebutuhan tersebut disusun sesuai skala prioritas.
Dari teori tersebut manusia melakukan kegiatan belajar karena ada kebutuhan
tertentu yaitu untuk mempelajari hal yang tidak terampil menjadi terampil
dengan tujuan melatih keterampilan atau menambah pengetahuan.
b) Motivasi belajar berdasarkan tujuan
Motivasi belajar yang dibutuhkan untuk tujuan
menggerakkan atau menggugah seseorang agar secara sadar dan sengaja timbul
keinginan dan kemampuannya untuk melakukan kegiatan belajar sehingga dapat
memperoleh hasil dan mencapai tujuan yang diinginkan.
c) Motivasi belajar berdasarkan emosional –
minat
Emosi membuat seseorang merasakan senag,
sedih, cemburu, cinta, aman, takut, semangat dan sebagainya. sedangkan motivasi
menyebabkan seseorang melakukan sesuatu dan bertahan dalam melakukanya dan
ditandai dengan timbulnya reaksi dan perasaan untuk mencapai tujuan. Dua hal
tersebut sangat berpengaruh apabila kita ingin belajar harus memiliki motivasi
dan minat emosional agar ketika melakukan kegiatan pembelajaran kita tahu
tujuan dan dalam pelaksanaannya perasaan senang dan tidak tertekan.
d) Motivasi belajar berdasarkan keterampilan
regulasi diri
Regulasi diri memiliki peranan penting dalam
diri karena memiliki regulasi diri yang dikatakan tinggi maka individu akan
mampu mengendalikan fikiran, perasaan, dorongan dan hasrat dari ransangan luar
diri agar sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dan cita-cita.
Dalam hal pembelajaran, regulasi diri akan
membantu individu atau siswa dalam mengendalikan fikiran, dorongan, dorongan
dan keinginan eksternal dalam menempuh cita-citanya. Lebih jauh regulasi diri
dapat mengendalikan motivasi individu dalam belajar meskipun kondisi sosial
memberikan pengaruh negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar